Sabtu, 17 April 2010

TUGAS SOFTSKILL AKADEMIS “LANJUTAN 3”

TUGAS SOFTSKILL AKADEMIS
“LANJUTAN 3”
BAB X - XV










Di susun oleh
SRI MARWATI
11108864



UNIVERSITAS GUNADARMA KALIMALANG
JURUSAN SISTEM INFORMASI
2010

Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat-Nya, sehingga saya dapat menyusun makalah Softskill akademis lanjutan 3 ini.
Pada hakikatnya penyusunan makalah ini bertujuan supaya mahasiswa dan mahasiswi dapat mengerti, memahami serta dapat menguasai dan memiliki keahlian yang maksimal dalam pengetahuan tentang softskill, karena dapat memotivasi dan memberikan semangat kepada mahasiwa dan mahasiswi itu sendiri. Serta lehih baik jika dipandu untuk mempraktekan komputer secara langsung.
Dan tak lupa kami sampaikan terima kasih kepada Bapak. Nurhadi selaku dosen pembimbing dan samua pihak yang telah membantu menyusu makalah ini.




Bekasi, APRIL 2010
Penyusun







i
DAFTAR ISI


Hal
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Daftar Pustaka iii
BAB X Pendapatan Nasional 1
10.1. Pengertian Pendapatan Nasional 1
10.2. Konsep Pendapatan Nasional 3
10.3. Manfaat Pendapatan Nasional 4
10.4. Soal-soal Latihan 5
10.5. Lembar Jawaban 7
BAB XI & XII Analisis Pendapatan Nasional 8
11 & 12.1. Perekonomian Dua Sektor 8
11 & 12.2. Angka Penggandaan 9
11 & 12.3. Analisa Pendapatan 10
BAB XII & XIV Uang, Bank, dan Penciptaan Uang 15
13 & 14.1. Pengertian Uang 15
13 & 14.2. Teori Nilai Uang 17
13 & 14.3. Pengertian Bank 21
13 & 14.4. Kebijakan Moneter 23
BAB XV Penutup 27
15.1. Kesimpulan 27







Ii

BAB X



10. PENDAPATAN NASIONAL

10.1. Pengertian Pendapatan Nasional
Pengertian dan penghitungan pendapatan nasional (National Income) dapat ditinjau dari tiga pendekatan, yaitu
1. Pendekatan/Metode Produksi (Produk Domestik Bruto/PDB);
2. Pendekatan/Metode Pengeluaran (Produk Nasional Bruto/PNB);
3. Pendekatan/Metode Pendapatan (Pendapatan Nasional/PN).

1. Pendekatan/Metode Produksi (Produk Domestik Bruto/ PDB)

Berdasarkan metode ini pendapatan nasional adalah barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam periode tertentu. Dengan metode ini, pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan setiap nilai tambah (value added) proses produksi di dalam masyarakat (warga negara asing dan penduduk) dari berbagai lapangan usaha suatu negara dalam kurun waktu satu periode (biasanya satu tahun). Di dalam suatu perekonomian, di negara-negara maju atau di negaranegara berkembang, barang dan jasa diproduksikan bukan saja oleh perusahaan milik penduduk negara tersebut, melainkan oleh penduduk negara lain. Selalu didapati produk nasional diciptakan oleh faktor-faktor produksi yang berasal dari luar negeri. Perusahaan multinasional beroperasi di berbagai negara dan membantu menaikan nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh negara-negara tersebut. Perusahaan multinasional tersebut menyediakan modal, teknologi, dan tenaga ahli kepada negara tempat perusahaan itu beroperasi. Dengan demikian, Produk Domestik Bruto atau Gross Domestic Product (GDP) adalah nilai barang dan jasa dalam suatu Negara yang diprodusikan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara tersebut dan asing

Komponen-komponen pendapatan nasional yang termasuk dalam penghitungan dengan metode produksi, di antaranya, adalah sebagai berikut :
a. Pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan.
b. Pertambangan dan penggalian.
c. Industri pengolahan.
d. Listrik, gas, dan air minum.
e. Bangunan.
f. Perdagangan, , dan restoran.
g. Pengangkutan dan komunkasi.
h. Bank dan lembaga keuangan lainnya.
i. Sewa rumah.
j. Pemerintahan dan pertahanan.
k. Jasa-jasa.
1
Hasil produksi dari setiap lapangan usaha tersebut dijumlahkan dalam satu tahun lalu dikalikan harga satuan masing-masing. Maka rumusnya adalah:

PDB/Y = (Q1 . P1) + (Q2 + P2) + .... + (Qn + Pn)

Keterangan:
Y = Pendapatan nasional (Produk Domestik Bruto)
Q = Jumlah barang
P = Harga barang

2. Pendekatan/Metode Pengeluaran (Produk Nasional Bruto/PNB)

Pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran dapat diartikan jumlah pengeluaran secara nasional untuk membeli barang dan jasa dalam satu periode, biasanya satu tahun. Berdasarkan metode pengeluaran, pendapatan nasional adalah penjumlahan seluruh pengeluaran yang dilakukan seluruh pelaku ekonomi (rumah tangga, perusahaan, pemerintah, masyarakat luar negeri) di dalam suatu negara selama periode tertentu (satu tahun). Hasil penghitungannya disebut Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP). Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP) adalah konsep yang mempunyai arti yang bersamaan dengan GDP, tetapi memperkirakan jenis-jenis pendapatan yang sedikit berbeda. Dalam menghitung PNB, nilai barang dan jasa yang dihitung dalam pendapatan nasional hanyalah barang dan jasa yang diproduksikan oleh faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh warga negara dari negara yang pendapatan nasionalnya dihitung. Karena faktor-faktor produksi yang dimiliki warga negara suatu negara terdapat di negara itu sendiri atau luar negeri, nilai produksi yang diwujudkan oleh faktor-faktor yang digunakan di luar negeri juga dihitung di dalam PNB. Sebaliknya, dalam PNB tidak dihitung produksi yang diwujudkan oleh faktor-faktor produksi milik penduduk atau perusahaan negara lain yang digunakan di negara tersebut.

Komponen-komponen yang termasuk pendapatan nasional menurut metode pengeluaran dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

NO PELAKU EKONOMI PENGELUARAN LAMBANG
1 Rumah Tangga Konsumsi (Consumption) C
2 Perusahaan Investasi (Investment) I
3 Pemerintah Pengeluaran Pemerintah G (Government Expenditure) G
4 Masyarakat Luar Negeri Ekspor – Impor X – M (Export – Import) X-M
Dari tabel tersebut akan tampak rumus berikut.

PNB/Y = C + I + G + (X M)
2
Jika PNB (GNP) tersebut dibagi jumlah penduduk, akan menghasilkan pendapatan per kapita.

3. Pendekatan/Metode Pendapatan (Pendapatan Nasional/ PN)

Pendapatan nasional menurut pendekatan ini adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh pemilik faktor-faktor produksi (rumah tangga) yang digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa dalam satu tahun tertentu. Lebih jelasnya dapat dilihat komponen-komponen pendapatan nasional menurut metode pendapatan pada tabel berikut.

NO Faktor Produksi Pendapatan (balas jasa) Lambang
1 Alam Sewa (Rent) R
2 Tenaga Kerja Upah/gaji (Wage) W
3 Modal Bunga (Interest) I
4 Kewirausahaan
(Entrepreneurship) Laba (Profit) p Laba (Profit) p

Dalam rumus dapat akan tampak sebagai berikut.

PN/Y = r + w + i + p

Hasil penghitungan dengan metode ini disebut Pendapatan Nasional (PN) atau National Income (NI).


10.2. Konsep Pendapatan Nasional :

1. Produk Domestik Bruto (PDB)
Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product/GDP) adalah seluruh barang dan jasa yang dihasilkan seluruh warga masyarakat (termasuk warga negara asing) suatu negara pada periode tertentu.

2. Produk Nasional Bruto (PNB)
Produk Nasional Bruto (Gross National Product/GNP) adalah seluruh barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu negara dalam periode tertentu, termasuk di dalamnya barang dan jasa yang dihasilkan warga negara tersebut yang berada di luar negeri. Barang dan jasa yang dihasilkan warga negara asing yang berada di negara tersebut tidak termasuk GNP.

GNP = GDP Produk Neto terhadap Luar Negeri

3. Produk Nasional Neto (PNN)
Produk Nasional Neto (Net National Product/NNP) adalah seluruh barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu negara.
3
NNP= GNP (Penyusutan Barang Modal)

4. Pendapatan Nasional Neto (Bersih)
Pendapatan Nasional Neto (Net National Income/NNI) adalah nilai dari produk nasional bersih (NNP) dikurangi pajak tidak langsung.

NNI = NNP Pajak Tidak Langsung

5. Pendapatan Perseorangan
Pendapatan perseorangan (Personal Income/PI) adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima seseorang sebagai balas jasa dalam proses produksi.


PI = (NNI + Transfer Pa ment) (Iuran Jaminan Sosial +
Iuran Asuransi + Laba ditahan + Pajak Perseroan)

6. Pendapatan Bebas
Pendapatan bebas (Disposable Income/DI) adalah pendapatan yang diterima masyarakat yang sudah siap untuk dibelanjakan penerimanya. Pendapatan bebas diperoleh dari pendapatan persorangan dikurangi pajak langsung.

DI = PI Pajak Langsung

7. Pendapatan Dibawa Pulang
Pendapatan dibawa pulang (Take Home Pa /THP) adalah pendapatan yang dibawa pulang untuk membayar bermacam-macam kebutuhan. Pendapatan ini memengaruhi permintaan efektif sebab menggambarkan daya beli masyarakat. THP diperoleh dari pendapatan bebas (Disposable Income)
dikurangi kewajiban kepada pihak lain, seperti untuk membayar utang.


10.3. Manfaat Penghitungan Pendapatan Nasional
 Menjadi sumber informasi bagi pemerintah
 Mengetahui struktur perekonomian
 Mengetahui perekonomian antardaerah
 Memperkirakan perubahan pendapatan riil
 Membandingkan kemajuan ekonomi antarnegara







4
10.4. SOAL- SOAL LATIHAN

1. Penghitungan pendapatan nasional dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan pelaku ekonomi disebut ....
a. pendekatan pengeluaran
b. pendekatan pendapatan
c. pendekatan produksi
d. pendekatan output
e. pendekatan nilai tambah

2. Penghitungan pendapatan nasional dengan menjumlahkan seluruh nilai tambah barang dan jasa merupakan ciri ....
a. pendekatan pendapatan
b. pendekatan pengeluaran
c. pendekatan produksi
d. pendekatan terapan
e. pendekatan pendapatan per kapita

3. Penghitungan pendapatan dengan menjumlahkan seluruh pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa merupakan ciri ....
a. pendekatan subjektif
b. pendekatan produksi
c. pendekatan pendapatan
d. pendekatan pengeluaran
e. pendekatan pasar barang

4. Pendapatan perseorangan (Personal income) adalah ....
a. pendapatan nasional dikurangi pajak tidak langsung
b. sama dengan pendapatan sektor nasional
c. jumlah pendapatan sektor rumah tangga yang dibelanjakan dalam satu tahun
d. jumlah upah yang ditambah bunga yang diterima sektor rumah tangga dalam satu tahun
e. jumlah jumlah seluruh penerimaan yang diterima seseorang sebagai balas jasa dalam proses produksi

5. Dalam suatu perekonomian yang tingkat pendapatan penduduknya rendah, umumnya ....
a. pengeluaran untuk kesehatan besar
b. pengeluaran untuk bahan makanan relatif besar
c. pengeluaran untuk bahan makanan relatif kecil
d. pengeluaran untuk barang dan jasa lainnya relatif besar
e. pengeluaran untuk rekreasi kecil



5
6. Berikut ini yang bukan kebijaksanaan untuk menanggulangi inflasi adalah ....
a. tingkat bunga tabungan
b. penerimaan pajak
c. pemberian kredit
d. reserve requirement
e. penjualan obligasi pemerintah

7. Kebijaksanaan bank sentral untuk membeli dan menjual surat-surat berharga kepada masyarakat sebagai usaha untuk mengatur kesinambungan arus uang dan arus barang disebut politik ....
a. cadangan kas d. sneering
b. pasar terbuka e. kredit ketat/selektif
c. diskonto

8. Di bawah ini yang bukan kebaikan dari kredit adalah ....
a. memajukan urusan tukar-menukar
b. mempercepat peredaran uang
c. menambah produktivitas modal uang
d. dapat membantu golongan ekonomi rendah
e. meningkatkan peredaran barang

9. Inflasi yang disebabkan kenaikan permintaan disebut ....
a. price–cost push inflation d. supply–side inflation
b. spiral inflation e. demand–pull inflation
c. wage–cost push inflation

10. Metode penghitungan angka indeks yang ditimbang dengan menggunakan faktor penimbang kuantitas pada tahun dasar (Qo), adalah metode ....
a. Paasche d. Bebas
b. Laspayres e . Jumlah Kuadrat
c. Pearson















6
10.5. LEMBAR JAWABAN

1. A
2. C
3. C
4. E
5. E
6. B
7. B
8. B
9. E
10. A


































7
BAB XI & XII



11 & 12. ANALISA PENDAPATAN NASIONAL UNTUK PEREKONOMIAN TERTUTUP SEDERHANA DAN PERTUMBUHAN EKONOMI.

Adanya hubungan timabal balik antara nilai pos-pos tertentu neraca pembayaran luar negeri suatu Negara dengan pendapatan nasionalnya. Hubungan ini dapat diterangkan dengan menggunakan Pendekatan Analisis Pendapatan Nasional.

11 & 12.1. Perekonomian dua sector

Perekonomian suatu Negara digerakan oleh pelaku-pelaku kegiatan ekonomi. Pelaku ekonomi secara umum dikelompokan kepada empat pelaku, yaitu rumah tangga, perusahaan (swasta), pemerintah dan ekspor-impor. Serta untuk mempermudah dalam menganalisa pendapatan nasional, maka pada tahap awal dilakukan analisa pendapatan nasional dua sector. Dalam pendekatan ini, perekonomian diasumsikan hanya digerakan oleh 2 (dua) orang pelaku kegiatan ekonomi, yaitu Rumah Tangga dan Swasta.

Arus melingkar ( Circular flow ) dalam perekonomian 2 sektor :
 Dalam perekonomian, sector swasta merupakan satu-satunya produsen barang dan jasa, dan proses produksi dilaksanakan dengan menggunakan faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh rumah tangga
 Faktor produksi tersebut antara lain tanah, tenaga kerja, modal dan entreneurship ( kewirausahaan ).
 Prnghasilan yang diperoleh oleh rumah tangga dari penjualan faktor-faktor produksi terdiri dari sewa ( pendapatan dari tanah ), bunga pendapatan dari perkapita ), upah ( pendapatan dan tenaga kerja ) dan profit ( pendapatan dari entrepreneurship ).




8
Keterangan :
• Dalam berkonsumsi, rumah tanga tidak sepenuhnya mengeluarkan penghasilannya untuk membeli barang dan jasa tersebut. Sebagian dari pendapatannya ditabungkan.
• Apabila keadaan ini kita gambarkan kembali dalam arus melingkar dalam perekonomian 2 sektor, maka ada sedikit tambahan dari gambar yang terdahulu.



11 & 12.2. Angka Penggandaan

Dua diantaranya berbagai maca, pendekatan analisis pendekatan nasional yang dapat dipergunakan untuk menerangkan hubungan timbale balik antara tingkat pendapatan nasional dengan pos-pos tertentu neraca pembayaran luar negeri, yaitu:

1. Pendekatan pengganda luar negeri atau foreign trade multiplier approach. Model analisa ini hanya memperhatikan satu pasar atau sector saja. Yaitu pasar komoditi, yang biasa disebut juga sector nyata atau real sector pengeluaran atau expenditure sector. Lebih lanjut model angka pengganda perdagangan luar negeri ini dapat dibedakan antara :
a. Model angka pengganda tanpa pantulan. Model analisis inilah yang akan dibahas lebih lanjut dalam bab ini, dan
b. Model angka pengganda dengan pantulan. Model angka pengganda luar negeri ini memperhatikan timbulnya pantulan terhadap perubahan nilai ekspor dan atau impor kita, yang dipantulkan oleh perekonomian yang mempunyai hubungan degang dengan perekonomian kita, Untuk perekonomian yang nilai ekspor dan nilai impornya mempunyai angka prosentase yang tinggi terhadap nilai total transaksi perdagangan di pasar dunia, misalnya saja perekonomian Amerika Serikat, unsur pantulan atau repercussionnya perlu sekali untuk diperhatikan. Mengingat bahwa perekonomian kita tidak termasuk dalam kategori tersebut,


9
maka tidak dicantumkannya konsepsi angka pengganda dengan pantulan dalam buku ini kiranya mudah dipahami.

2. Pendekatan IS-LM. Pendekatan ini di samping memperhatikan sektor nyata juga memperhatikan sektor moneter atau pasar uang. Macam pendekatan ini akan diuraikan secara singkat, menggunakan anggapan bahwa pembaca sudah mengetahui analisis IS-LM untuk perekonomian tertutup.

11 & 12.3. Analisa Pendapatan Nasional

Dalam menganalisa pendapatan nasional, kita memiliki beberapa asumsi, antara lain:
1. Investasi adalah investasi yang autonomous, yaitu tidak dipengaruhi oleh variable lainnya.
2. Kosumsi adalah fungsi linier dan positif dari tingkat pendapatan disposable ( Yd ).
3. Tabungan juga memiliki fungsi linier dan positif dari tingkat pendaptan disposable ( Yd ).
4. Tidak ada pajak tidak langsung, maka pendapatan nasional ( Y ) sama dengan agregat pendapatan disposable.

Jumlah konsumsi agregat dan tabuangan agregat suatu Negara adalah sana dengan pendapatan nasional ( Y ).


Y = C + S
Y = Yd
C = C0 + bYd
S = Y – C
S = Yd – (C0 + bYd)
S = -C) + (1 – b)Yd


Dimana:
C = Konsumsi
Y = Pendapatan Nasional
Yd = Pendapatan Disposable
C0 = Automous Consumption
S = Tabungan

Contoh Analisis Pendapatan Nasional :
• Fungsi konsumsi adalah C = 100 + 0,8 Y. sementara itu fungsi investasi adalah I = 50, berapakah keseimbangan pendapatan nasional?.....
Jawab :

10
a. Pendekatan Pengeluaran
Y = C + I
Y = 100 + 0,8Y + 50
Y – 0,8Y = 150
0,2Y = 150
Yeq = 750


b. Pendekatan Injeksi – Kebocoran
C = 100 + 0,8Y
S = -100 + 0,2Y
S = I
-100 + 0,2Y = 50
0,2Y = 150
Yeq = 750
Grafiknya
















11
11 & 12.4. SOAL – SOAL LATIHAN

1. Keadaan ekulibrium pendapatan nasional dalam perekonomian terbuka akan mencapai apabila dipenuhi :
a. S + I = X + M d. S + I = X - M
b. S > I ; M > X e. S < I = X + M
c. S + M = I + x

2. Angka pengganda ekspor mempunyai nilai sebesar :
a. Kfx = X / Y = 1 / s + m d. Kfx = X / Y = -1 / s + m
b. Kfx = Y / X = -1 / s + m e. Kfx = X / Y = 1 / -s + m
c. Kfx = Y / X = 1 / s + m

3. Pernyataan yang betul di bawah ini adalah :
a. Meningkatkan ekspor selalu bertendensi meningkatkan surplus atau menurunkan deficit neraca pembayaran.
b. Meningkatkannya nilai ekspor selalu mengakibatkan meningkatkannya deficit atau menurunnya surolus neraca pembayaran.
c. Menurunkan nilai ekspor selalu bertedensi menurunkan deficit atau meningkatkan surplus neraca pembayaran.
d. Jawaban A, B, dan C tidak ada yang betul
e. Jawaban A, C benar dan B salah.

4. Apabila diketahui fungsi saving S = -20 + 0,25Y, fungsi impor M = 0,15Y, pengeluaran untuk investasi sebesar 200 sedangkan nilai ekspornya 90. Maka pendapatan nasional ekulibriumnya sebesar :
a. 600 d. 800
b. 750 e. 550
c. 650

5. Kurva IS bisa juga disebut :
a. Kurva ekulibrium pasar barang
b. Kurva ekulibrium pasar uang
c. Jawaban A dan B betul
d. Jaaban A, B dan C tidak ada yang betul.
e. Jawaban A,B, dan C salah semua

6. Neraca pembayaran dikatakan berada dalam keadaan ekurium apabila dipatuhkan syaratnya.
a. Nilai ekspor barang dan jasa sama dengan nilai import barang dan jasa.
b. Nilai transaksi otonom sama dengan nilai transaksi komponsasinya.
c. Jawaban A dan B kedua-duanya betul
d. A dan B salah
e. A benar dan B salah


12
7. Asumsi apa saja yang terdapat didalam menganalisa pendapatan nasional. Yang tidak termasuk dalam asumsi diatas adalah…...
a. Investasi d. tidak ada pajak tidak langsung
b. Kosumsi e. pengeluaran
c. tabungan

8. manakah arus melingkar pada dua sector dibawah ini yang tidak sesuai……
a. luar negeri
b. Swasta
c. Rumah tangga
d. Penghasilan yang diperoleh rumah tangga
e. Produksi

9. Rumus manakah yang tepat untuk perekonomianterbuka dimana pendapatan modal pada neraca pembayaran mempunyai saldo nol…..
a. Y = C + I + X – M
b. Y = C + S + I
c. Y = C – S + X – I
d. Y = C – I + X – M
e. Y = C – I – X + M

10. Dalam kebanyakan angka pengganda untuk perekonomian terbuka disebut dengan…..
a. Angka pengganda perdagangan dalam negeri
b. Angka pengganda perdagangan luar negeri
c. Angka pengganda perdagangan dalam domestik
d. Angka pengganda perdagangan antar Negara asia
e. Angka pengganda perdagangan Negara maju


















13
11 & 12.5. LEMBAR JAWABAN

1. C
2. C
3. A
4. D
5. B
6. C
7. E
8. A
9. A
10. B


































14
BAB XIII & XIV



13 & 14. UANG, BANK,DAN PENCIPTAAN UANG

13 &14.1. Pengertian Uang

Uang dapat didefinisikan sebagai benda-benda yang disetujui oleh masyarakat sebagai alat perantaraan untuk mengadakan tukar-menukar/ perdagangan. Yang dimaksud dengan disetujui dalam definisi ini adalah terdapat kata sepakat di antara anggota-anggota masyarakat untuk menggunakan satu atau beberapa benda sebagai alat perantaraan dalam kegiatan tukar-menukar.

Agar masyarakat menyetujui penggunaan sesuatu benda sebagai uang, haruslah benda itu memenuhi syarat-syarat sebagai berikut.
a. Nilai tidak mengalami perubahan dari waktu ke waktu.
b. Mudah dibawa-bawa.
c. Nudah disimpan tanpa mengurangi nilainya.
d. Tahan lama.
e. Jumlahnya terbatas (tidak berlebih-lebihan).
f. Bendanya mempunyai mutu yang sama.

Dalam ilmu ekonomi peranan/fungsi uang dalam melancarkan kegiatan perdagangan dibedakan menjadi empat jenis, yaitu sebagai berikut :

1. Untuk melancarkan tukar-menukar (alat tukar)
Dengan adanya uang, kegiatan tukar-menukar akan jauh labih mudah dijalankan jika dibandingkan dengan dengan di dalam kegiatan perdagangan secara barter. Tukar-menukar baru akan berlangsung apabila seseorang dapat menawarkan sesuatu barang yang diinginkan oleh seseorang lainnya, dan orang lain itu memiliki barang yang diinginkan oleh orang yang pertama. Kehendak ganda yang selaras ini tidak perlu diwujudkan dalam perekonomian yang menggunakan uang sebagai alat tukar-menukar. Dengan adaanya uang seseorang yang menginginkan barang tidak perlu bersusah payah mencari orang yang memiliki barang tersebut dan juga mengingini barang yang dimilikinya. Jadi, uang digunakan dalam kegiatan tukar-menukar. Maka waktu untuk melakukan kegiatan tersebut dapat dipersingkat, tenaga dihemat, dan kegiatan tukarmenukar menjadi lebih sederhana. Ini berarti uang telah melancarkan jalannya kegiatan perdagangan.

2. Untuk menjadi satuan hitung (pengukur nilai)
Keuntungan selanjutnya dari penggunaan uang dalam masyarakat bersumber dari kesanggupannya untuk bertindak sebagai satuan nilai. Yang


15
dimaksud dengan satuan nilai adalah satuan ukuran yang menentukan besarnya nilai
dari berbagai jenis barang. Dengan adanya uang, nilai sesuatu barang dapat dengan mudah dinyatakan, yaitu dengan menunjukkan jumlah uang yang diperlukan untuk memperoleh barang tersebut.

3. Untuk ukuran bayaran yang ditunda
Transaksi-transaksi dalam perekonomian yang sudah berkembang banyak sekali dilakukan dengan pembayaran yang ditunda atau penjualan secara kredit. Penggunaan uang sebagai alat perantaraan dalam tukar-menukar dapat mendorong perkembangan perdagangan yang bersifat demikian karena penjual lebih merasa yakin bahwa pembayaran yang ditunda itu adalah sesuai dengan yang diharapkannya. Dengan perkataan lain, mutu benda yang akan diperolehnya pada masa yang akan datang sebagai pembayaran penjualannya, yaitu uang, akan sesuai dengan uang yang diharapkannya pada waktu menjual barangnya.
Satu syarat penting agar fungsi uang yang ketiga ini dapat dijalankan dengan baik adalah bahwa nilai uang yang digunakan harus tetap stabil. Nilai uang dikatakan stabil apabila sejumlah uang yang dibelanjakan akan tetap memperoleh barang-barang yang sama banyak dan sama mutunya dari waktu ke waktu. Apabila syarat ini tidak dipenuhi, fungsi uang sebagai ukuran untuk pembayaran tertunda, tidak akan dapat dijalankan dengan sempurna.

4. Sebagai alat penyimpan nilai
Penggunaan uang memungkinkan kekayaan seseorang disimpan dalam bentuk uang. Apabila harga-harga barang stabil, menyimpan kekayaan dalam bentuk uang lebih menguntungkan dari menyimpannya dalam bentuk barang. Di dalam perekonomian yang sudah maju, jenis uang yang utama adalah uang bank atau uang giral. Uang jenis ini tidak memerlukan biaya untuk menyimpannya dan mudah mengurusnya. Ini disebabkan jika seseorang memiliki uang ini, penyimpanan dan pengurusan uang tersebut bukan dilakukan oleh pemiliknya, melainkan oleh bank umum yang menyimpan uang tersebut. Walaupun uang tidak di tangan pemiliknya, ia dapat dengan mudah diambil apabila ingin menggunakan uang tersebut. Pernyataan bahwa uang merupakan alat penyimpanaan nilai yang lebih baik daripada kekayaan yang berupa barang, dimisalkan bahwa nilai uang tidak mengalami perubahan yang berarti dari satu periode ke periode lainnya. Apabila harga-harga selalu mengalami kenaikan yang pesat, nilai uang akan terus-menerus mengalami kemerosotan. Maka, kekayaan yang berupa uang akan mengalami penurunan nilai kalau dibandingkan dengan kekayaan yang berbentuk barang. Dengan keadaan demikian uang bukanlah alat penyimpanan nilai yang baik. Apabila keadaan seperti itu berlaku dalam perekonomian, masyarakat akan beramai-ramai menggantikan kekayaan yang berupa uang menjadi kekayaan yang berbentuk barang.

Jenis-jenis Uang

Uang yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari dapat dikelompokkan berdasarkan kriteria sebagai berikut.
16
a. Berdasarkan bahan
1. Uang logam, yaitu uang yang terbuat dari logam.
2. Uang kertas, yaitu uang yang terbuat dari kertas.

b. Berdasarkan lembaga yang mengeluarkan
1. Uang Kartal (Chartal = kepercayaan), yaitu mata uang logam dan kertas yang dikeluarkan oleh bank sentral dan berlaku umum di masyarakat.
2. Uang Giral (Giro = simpanan di bank), yaitu dana yang disimpan pada rekening giro (demand deposit) di bank-bank umum yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan untuk melakukan pembayaran dengan perantaraan cek, bilyet giro atau perintah membayar. Jadi, uang giral dikeluarkan oleh bank umum.

c. Berdasarkan nilai
1. Bernilai penuh, yaitu uang yang nilai bahannya (nilai intrinsik) sama dengan nilai nominalnya. Biasanya berupa uang logam.
2. Tidak bernilai penuh, yaitu uang yang nilai bahannya (nilai intrinsik) tidak sama dengan nilai nominalnya. Biasanya berupa uang kertas.

d. Berdasarkan pemakai
1. Internal Value, yaitu kemampuan uang untuk membeli uang atau jasa di dalam negeri.
2. E ternal Value, yaitu kemampuan uang untuk ditukarkan dengan uang asing.


13 & 14.2. Teori Nilai Uang

a. Teori barang
1. Teori logam (katalistik) menyatakan bahwa uang diterima masyarakat karena bahannya dibuat dari logam yang bernilai tinggi. Teori ini dipelopori oleh Adam Smith.
2. Teori nilai batas menyatakan bahwa uang diterima masyarakat karena adanya keperluan masyarakat akan barang dan adanya kepercayaan terhadap uang.

a. Teori nominalisme
1. Teori perjanjian (konvensi), yaitu uang diterima oleh masyarakat karena adanya perjanjian untuk memakai suatu benda dalam pertukaran. Pelopor teori ini adalah Thomas Aquinas.
2. Teori kebiasaan, yaitu uang diterima oleh masyarakat karena kebiasaan masyarakat menggunakan benda tertentu dalam pertukaran.
3. Teori kenegaraan, yaitu uang diterima oleh masyarakat karena adanya ketetapan dari pemerintah dalam pertukaran.


17
4. Teori tuntutan (klaim), yaitu uang diterima oleh masyarakat karena ada tuntutan terhadap barang-barang yang dihasilkan masyarakat. Pelopor teori ini adalah J. S. Mill.
5. Teori realisme (fungsi), yaitu uang diterima oleh masyarakat karena adanya penilaian terhadap uang yang dapat memudahkan pertukaran. Pelopor teori ini adalah David Hume.

c. Teori internal
Teori ini didasarkan pada kemampuan uang untuk ditukarkan dengan sejumlah barang/jasa tertentu. Dalam ekonomi moneter teori ini disebut juga Teori permintaan uang.

1. Teori kuantitas (quantit theor ) menyatakan bahwa nilai uang tergantung pada jumlah uang yang beredar dalam masyarakat. Semakin banyak uang yang beredar semakin tinggi harga barang,
dan sebaliknya. Hal tersebut dapat dirumuskan secara matematis sebagai berikut.

M = k . p
Keterangan:
M (mone ) = Jumlah uang yang beredar
k (konstanta) = Perbandingan konstan
P (price) = Harga barang

2. Teori transaksi (e change equation) Teori ini dipelopori oleh Irving Fisher yang berpendapat bahwa nilai uang tergantung pada jumlah uang yang beredar, kecepatan uang beredar (berpindah tangan), dan jumlah barang yang diperdagangkan. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut.

M . V = P . T

Keterangan:
M (mone ) = Jumlah uang yang beredar
V (velocit of circulation) = Kecepatan peredaran uang
P (price) = Harga barang
T (transaction of goods) = Jumlah barang yang diperdagangkan

3. Teori persediaan kas (cash balance theor ) Teori ini dikemukakan oleh Alfred Marshall yang menyatakan bahwa nilai uang tergantung pada jumlah uang yang disimpan untuk persediaan kas dari sebagian pendapatan masyarakat. Persediaan kas tergantung pada jumlah pendapatan dan tingkat suku bunga di pasar. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut.

M = k . P . Y


18
Keterangan:
M (mone ) = Jumlah uang yang beredar
k (koefisien) = Jumlah uang untuk persediaan kas
P (price) = Harga barang
Y (income) = Pendapatan


Permintaan Uang dan Penawaran Uang

a. Permintaan uang

Permintaan uang adalah jumlah uang yang diminta oleh masyarakat untuk ketiga tujuan meminta uang, yaitu tujuan transaksi, tujuan berjaga-jaga, dan tujuan spekulasi. Permintaan uang untuk tujuan transaksi dan berjaga-jaga mempunyai sifat yang berbeda dengan permintaan uang untuk tujuan spekulasi.

Permintaan uang untuk tujuan transaksi dan berjaga-jaga ditentukan oleh pendapatan nasional. Semakin tinggi pendapatan nasional, semakin banyak uang yang diperlukan untuk tujuan transaksi dan berjaga-jaga.
Permintaan uang untuk tujuan spekulasi ditentukan oleh suku bunga. Apabila suku bunga tinggi, permintaan uang untuk spekulasi rendah karena uang telah digunakan untuk membeli surat-surat berharga. Sebaliknya, jika tingkat bunga rendah, permintaan uang untuk spekulasi tinggi karena masyarakat tidak bersedia melakukan pembelian surat-surat berharga dan akan memegang uang.

Permintaan terhadap uang dipengaruhi oleh motif atau alas an rumah tangga menyimpan uang. Menurut J. M. Keynes dalam teorinya Liquidit Preference ada tiga motif orang menyimpang uang, yaitu sebagai berikut.

1. Motif transaksi (Transaction motive) Alasan menahan uang didasarkan pada keinginan untuk membiayai transaksi kebutuhan hidup sehari-hari.
2. Motif berjaga-jaga (Precautionar motive) Alasan berjaga-jaga adalah alasan untuk menghadapi keadaan darurat dan hal yang terjadi tanpa diduga.
3. Motif spekulasi (Speculative motive) Alasan spekulasi timbul karena adanya keinginan memperoleh
keuntungan berdasarkan ramalan dan penghitungan pada masa yang akan datang.

b. Penawaran uang

Penawaran uang adalah jumlah uang yang ada dan siap beredar untuk keperluan transaksi bagi masyarakat pada wilayah dan waktu tertentu. Jumlah keseluruhan atau kuantitas uang yang beredar dalam perekonomian

19
(biasa disebut stok uang) memiliki pengaruh yang sangat besar dalam berbagai variabel ekonomi. Ada dua pengertian uang yang beredar, yaitu uang dalam arti sempit (narrow mone atau M1) dan uang dalam arti luas (broad mone atau M2). Uang dalam arti sempit berarti semua kewajiban system moneter (bank sentral dan bank-bank umum) kepada sektor domestik atau masyarakat. Aset yang paling jelas dimasukkan ke dalam penghitungan ini adalah mata uang berupa uang kertas dan yang logam. Mata uang merupakan alat pertukaran yang secara luas diterima dalam perekonomian. Dengan demikian, mata uang merupakan bagian dari stok uang. Selain mata uang, stok uang yang dihitung dalam M1 adalah simpanan yang mudah ditarik, seperti rekening koran (demand deposit). Dengan demikian, yang termasuk ke dalam M1 adalah mata uang, traveler s cheque, rekening koran, dan simpanan lain yang mudah dicairkan. Uang dalam arti luas merupakan M1 ditambah dengan uang kuasi (deposito, tabungan, pasar dana, dan yang lainnya).

Faktor-faktor yang memengaruhi penawaran uang adalah sebagai berikut.

1. Pendapatan
Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh masyarakat dalam jangka waktu tertentu. Semakin tinggi pendapatan masyarakat, semakin besar pula jumlah uang yang beredar dalam masyarakat. Sebaliknya, semakin rendah pendapatan masyarakat, semakin sedikit jumlah uang yang beredar dalam masyarakat.
2. Tingkat suku bunga
Tingkat suku bunga akan memengaruhi jumlah uang yang beredar. Bila tingkat suku bunga rendah, masyarakat enggan menyimpan uangnya di bank. Oleh karena itu, jumlah uang yang beredar akan meningkat. Sebaliknya, jika tingkat suku bunga tinggi, jumlah uang yang beredar menurun karena banyak orang yang menyimpan uangnya di bank.
3. Selera masyarakat Selera masyarakat akan memengaruhi jumlah uang yang beredar.
4. Harga barang
5. Fasilitas kredit
Fasilitas kredit (cara pembayaran) dengan menggunakan kartu kredit atau cara angsuran akan memengaruhi jumlah uang yang beredar dalam masyarakat.
6. Kekayaan yang dimiliki masyarakat
jumlah uang yang beredar dalam masyarakat semakin besar apabila ragam (variasi) bentuk kekayaan sedikit. Sebaliknya, bila ragam bentuk kekayaan semakin banyak atau luas (misalnya, tabungan, surat berharga, dan lain-lain), jumlah uang yang beredar dalam masyarakat akan menurun.





20
13 & 14.3. Pengertian Bank

Bank adalah lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran dan yang tidak kalah

pentingnya adalah sebagai lembaga yang menjadi sarana dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah yaitu kebijakan moneter.

Definisi, pengertian, dan cakupan kegiatan bank sebagaimana diatur oleh ketentuan yang berlaku dapat bervariasi antara satu negara dengan negara yang tampak pada sumber pendanaannya yang berasal dari simpanan masyarakat dan pada penyaluran dananya dalam bentuk kredit pada dunia usaha dan alternatif investasi lainnya. Di Indonesia sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia. Yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan dana tersebut kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangkan meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Jenis-jenis Bank

Pembagian jenis-jenis bank dapat dikelompokkan menurut fungsinya, kepemilikannya, bentuk hukum, dan organisasinya.

a. Jenis bank menurut fungsinya
1. Bank Sentral
Pada awalnya bank sentral disebut sebagai bank of issue atau bank sirkulasi karena tugasnya dalam menerbitkan uang kertas dan logam sebagai alat pembayaran yang sah dalam suatu negara
dan mempertahankan konversi uang dimaksud terhadap emas atau perak atau keduanya.

Tujuan dan tugas Bank Indonesia sebagai bank sentral Republik Indonesia diatur secara jelas dalam UU No. 23 Tahu 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah dengan UU No. 3 Tahun 2004. Tujuan Bank Indonesia ditetapkan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah yang dimaksudkan dalam undang-undang tersebut adalah kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan jasa serta terhadap mata uang negara lain. Kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan jasa dapat diukur dengan atau tercemin pada perkembangan laju inflasi. Kestabilan nilai rupiah terhadap mata uang negara lain diukur berdasarkan atau tercermin pada perkembangan nilai tukar rupiah (kurs) terhadap mata uang negara lain. Penetapan tujuan tunggal pemeliharaan stabilitas nilai tukar rupiah dalam undang-undang menjadikan sasaran yang harus dicapai dan batas tanggung jawab Bank Indonesia akan semakin jelas dan terfokus.


21
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sesuai dengan undang-undang Bank Indonesia mempunyai tiga tugas, yaitu sebagai berikut.
a. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter.
b. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.
c. Mengatur dan mengawasi bank.

Pelaksanaan ketiga tugas di atas mempunyai keterkaitan dan karenanya harus dilakukan secara saling mendukung guna tercapainya tujuan Bank Indonesia secara efektif dan efisien. Tugas menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter dilakukan Bank Indonesia antara lain melalui pengendalian
jumlah uang yang beredar dan suku bunga dalam perekonomian.

Efektivitas pelaksanaan tugas ini memerlukan dukungan sistem pembayaran yang efisien, cepat, aman, dan andal yang merupakan sasaran dari pelaksanaan tugas mengatur dan menjaga kelancaran system pembayaran. Sistem perbankan yang sehat selain mendukung kinerja sistem pembayaran akan mendukung pengendalian moneter mengingat pelaksanaan kebijakan moneter dan efektivitasnya dalam memengaruhi kegiatan ekonomi riil dan mencapai stabilitas nilai rupiah terutama berlangsung melalui sistem perbankan. Dengan keterkaitan pelaksanaan ketiga tugas secara saling mendukung tersebut, maka pencapaian tujuan Bank Indonesia akan berhasil dengan baik. Bank Indonesia diberi kewenangan penuh untuk menetapkan sasaran-sasaran moneter dengan memerhatikan sasaran laju inflasi dan untuk melakukan pengendalian moneter dengan menggunakan berbagai instrumen kebijakan moneter. Sesuai dengan UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah dengan UU No. 3 Tahun 2004, sasaran laju inflasi sebagai sasaran akhir kebijakan moneter yang semula ditetapkan oleh pemerintah setelah berkoordinasi dengan Bank Indonesia. (Perry Warjiyo. 2004: hal. 100) Pelaksanaan kebijakan moneter juga tidak dapat dilepaskan dari sistem devisa yang dianut. Untuk Indonesia, sesuai UU No. 24 Tahun 1999 tentang Lalu Lintas Devisa dan Nilai Tukar dianut sistem devisa bebas, yang berarti masyarakat dapat secara bebas
memperoleh dan menggunakan devisa. Akan tetapi, agar lalu lintas devisa tersebut dapat mendukung pembangunan ekonomi dan tidak menyulitkan pelaksanaan kebijakan moneter, sesuai dengan UU Bank Indonesia diberi kewenangan untuk melakukan monitoring dan mengeluarkan ketentuan kehati-hatian terhadap lalu lintas devisa yang masuk dan keluar Indonesia.

2. Bank Umum
Bank umum atau bank perdagangan adalah bank yang bukan saja dapat meminjamkan atau menginvestasikan berbagai jenis tabungan yang diperolehnya, tetapi juga dapat memberikan pinjaman dari menciptakan sendiri uang giral. Bank umum merupakan lembaga keuangan yang paling penting da berpengaruh dalam kegiatan ekonomi. Ini disebabkan bank umum mempunyai beberapa keistimewaan yang tidak dimiliki oleh lembaga-lembaga keuangan lainnya, di antaranya adalah sebagai berikut.

22
a. Tabungan dapat diambil dengan cek
Salah satu keistimewaan itu adalah kesanggupan bank umum untuk menciptakan tabungan yang dapat sewaktuwaktu diambil dengan menggunakan cek, yaitu tabungan giral.

b. Menciptakan daya beli
Keistimewaan yang kedua dari bank umum bersumber dari kemampuannya untuk menciptakan daya beli baru untuk menghapuskan daya beli yang ada di dalam perekonomian. Kegiatan mencipta atau menghapuskan uang ini dilakukan oleh bank umum apabila ia memberikan atau membatalkan pinjaman kepada para nasabahnya.

c. Memberi pinjaman jangka pendek
Keistimewaan yang ketiga dari bank umum bersumber dari corak kegiatannya, yaitu meminjamkan uang yang dilakukannya. Bank umum terutama memberikan pinjaman jangka pendek. Ini berarti bank umum merupakan suatu badan yang berperan penting bagi perusahaan-perusahaan untuk menyesuaikan keadaan keuangan dengan gerak naikturunnya kegiatan ekonomi.

Usaha-usaha yang dapat dilakukan oleh bank umum di antaranya adalah:
1. memberi dan menerima pinjaman dari perusahaan lain atau masyarakat;
2. menerima titipan barang-barang berharga;
3. melakukan kegiatan valuta asing;
4. melayani jasa pengiriman uang (transfer) antar bank;
5. melakukan giro dan inkaso antarbank;
6. tidak boleh melakukan usaha asuransi tetapi boleh mendirikan anak perusahaan yang melakukan usaha asuransi. Contoh dari bank umum seperti Bank Mandiri, BNI 1946, BCA, dan Bank Mega.

13 & 14. 4. Kebijakan Moneter
Mengenai kebijakan moneter telah dibahas dalam pembelajaran sebelumnya, khususnya dalam mengatasi inflasi. Kebijakan moneter adalah kebijakan yang diambil pemerintah untuk memengaruhi jumlah uang yang beredar. Dari penjelasan tersebut dapat kita simpulkan dalam sebuah tabel berikut


NO KEBIJAKAN MONETER INFLASI DEFLASI
1 Diskonto Menaikan suku bunga Menurunkan suku bunga
2 Politik Pasar Terbuka Menjual Surat-surat berharga Membeli surat-surat berharga
3 Cash Ratio Menaikan Cash Ratio Menurunkan Cash Ratio
4 Pengawas Kredit Kredit ketat Kredit longgar


23
13 & 14.4. SOAL-SOAL LATIHAN

1. Menurut Alfred Marsall dalam teori persediaan kas yang memengaruhi nilai uang adalah ....
a. transaction of goods
b. velocit
c. interest
d. income
e. investment

2. Uang yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dan berlaku umum dalam masyarakat adalah pembagian uang berdasarkan ....
a. bahan
b. nilai
c. sifat
d. pemakaian
e. lembaga yang mengeluarkan

3. Sejumlah uang dapat membeli sejumlah uang tertentu. Fungsi uang dalam hal ini adalah sebagai ....
a. alat kesatuan hitung
b. alat penimbun kekayaan
c. alat pemindah kekayaan
d. alat tukar-menukar
e. standar pencicilan utang

4. Keinginan orang atau lembaga memiliki uang untuk memperoleh keuntungan didasarkan pada ....
a. motif transaksi
b. motif berjaga-jaga
c. motif spekulasi
d. motif mencari kekayaan
e. motif penghematan

5. Mengapa setiap rumah tangga dalam sektor perekonomian mempunyai motif untuk menyimpan atau memegang uang tunai?
1. Motif transaksi
2. Motif berjaga-jaga
3. Motif spekulasi
4. Motif menyimpan uang
Motif memegang uang menurut J. M. Keynes adalah ....
a. 1, 2, dan 3
b. 2, 3, dan 4
c. 1, 3, dan 4
d. 1, 2, dan 4
e. 4 saja
24
6. Mengatur, menjaga, dan memelihara kestabilan nilai rupiah adalah tugas pokok dari ....
a. umum
b. bank komersial
c. Bank Perkreditan Rakyat
d. Bank Indonesia
e. Bank Central Asia

7. Diketahui jumlah uang yang beredar Rp 20 miliar, laju peredaran uang 30, volume semua barang dan jasa yang akan dijual 50 unit. Maka, tingkat harga umum menurut Irving Fisher adalah ....
a. Rp 18 miliar
b. Rp 12 miliar
c. Rp 14 miliar
d. Rp 13 miliar
e. Rp 10 miliar

8. Kredibilitas seseorang dalam menerima kredit ditentukan oleh jaminan yang dimilikinya. Pernyataan tersebut dikenal dengan ....
a. character
b. collateral
c. condition of econom
d. capacit
e. capital

9. Cara-cara bank dalam menghimpun dan menyalurkan dana, antara lain:
1. Deposito berjangka
2. Tabungan
3. Kredit dengan jaminan surat-surat berharga
4. Letter of Credit
5. Giro
6. Kredit Aksep
Yang termasuk kredit pasif adalah ....
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 3, dan 4
c. 1, 4, dan 6
d. 2, 3, dan 5
e. 2, 3, dan 6

10. Bank Indonesia ditetapkan sebagai pemegang kas pemerintah. Hal ini didasarkan pada kegiatan ....
a. tujuan Bank Indonesia
b. tugas Bank Indonesia
c. tujuan Bank Indonesia
d. operasional
e. menjaga nilai rupiah
25
13 & 14. 5. LEMBAR JAWABAN

1. D
2. B
3. D
4. D
5. A
6. D
7. B
8. B
9. B
10. A





































26
BAB XV
PENUTUP

15. Kesimpulan

Dalam teori ekonomi ini yang akan membahas lanjutan bab sebelumnya, adalah Bab X yang membahas tentang Pendapatan Nasional, yaitu pengertian dan konsep-konsep Pendapatan Nasional.
Bab XI dan XII tentang Analisis Pendapatan Nasional, yaitu Analisis Pendapatan nasional dengan Perekonomian Tertutup Sederhana Dua Sektor, model dengan variable investasi dan tabungan.
Bab XIII dan XIV tentang Uang, Bank dan Pendapatan Uang, yaitu Pengertian, teori Uang dan Motif Memegang uang, Bank Sentral dan Bank Umum serta Kebijakan Moneter.






















27
DAFTAR PUSTAKA

1. Anoraga, Pandji, dan Ninik Widyanti. 1992. Pasar Modal: Keberadaan dan Manfaatn a bagi Pembangunan. Jakarta: Rineka Cipta.
1. Boediono, Dr. 2002. Ekonomi Mikro Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE.
2. Collins. 1999. Kamus Lengkap Ekonomi. Jakarta: Erlangga.
3. Ekawati, Endang, Dra, dkk. 2004. Pengetahuan Sosial. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama.
4. Encarta 2005, Reference Librar Premium, Microsoft Corporation.
5. Gasperz, Vincent. 2001. Ekonomi Managerial, Pembuatan Keputusan Bisnis. Edisi Kedua. Jakarta: Gramedia.
6. Gunardi, Tom. 1985. Sistem Perekonomian menurut Pancasila dan UUD 1945, Bandung, Angkasa. Laporan Tahunan Annual Report 2000. 2000. Jakarta: Pelni.
7. Mubiyarto. Prof. Dr.. 1980. Ilmu Ekonomi, Ilmu Sosial, dan Keadilan. Jakarta: Yayasan Agro Ekonomika.
8. Samuelson, P.A. 1986. Ekonomi. Jakarta: Erlangga.
9. Scarlett, Christopher. 1995. Magnificent Indonesia. London: New Holland (Publisher) LTd.
10. Soediyono, Prof., Dr., M. B. A.. 1992. Ekonomi Makro, Pengantar Analisis Pendapatan Nasional Edisi Kelima. Yogyakarta: Liberty.
Stoner, Alfred. W, dan C. Haque, Douglas. 1998. Teori Ekonomi. Jakarta: Ghalia Indonesia.
11. Soediyono Reksoprayitno, Ekonomi Makro: Analisi IS-LM dan Permintaan Penawaran Agregatif, Edisi Kedua, Liberty Yogyakarta, 1983, Khususnya Bagian I.








iii












Di susun oleh
SRI MARWATI
11108864



UNIVERSITAS GUNADARMA KALIMALANG
JURUSAN SISTEM INFORMASI
2010

Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat-Nya, sehingga saya dapat menyusun makalah Softskill akademis lanjutan 3 ini.
Pada hakikatnya penyusunan makalah ini bertujuan supaya mahasiswa dan mahasiswi dapat mengerti, memahami serta dapat menguasai dan memiliki keahlian yang maksimal dalam pengetahuan tentang softskill, karena dapat memotivasi dan memberikan semangat kepada mahasiwa dan mahasiswi itu sendiri. Serta lehih baik jika dipandu untuk mempraktekan komputer secara langsung.
Dan tak lupa kami sampaikan terima kasih kepada Bapak. Nurhadi selaku dosen pembimbing dan samua pihak yang telah membantu menyusu makalah ini.




Bekasi, APRIL 2010
Penyusun







i
DAFTAR ISI


Hal
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Daftar Pustaka iii
BAB X Pendapatan Nasional 1
10.1. Pengertian Pendapatan Nasional 1
10.2. Konsep Pendapatan Nasional 3
10.3. Manfaat Pendapatan Nasional 4
10.4. Soal-soal Latihan 5
10.5. Lembar Jawaban 7
BAB XI & XII Analisis Pendapatan Nasional 8
11 & 12.1. Perekonomian Dua Sektor 8
11 & 12.2. Angka Penggandaan 9
11 & 12.3. Analisa Pendapatan 10
BAB XII & XIV Uang, Bank, dan Penciptaan Uang 15
13 & 14.1. Pengertian Uang 15
13 & 14.2. Teori Nilai Uang 17
13 & 14.3. Pengertian Bank 21
13 & 14.4. Kebijakan Moneter 23
BAB XV Penutup 27
15.1. Kesimpulan 27







Ii

BAB X



10. PENDAPATAN NASIONAL

10.1. Pengertian Pendapatan Nasional
Pengertian dan penghitungan pendapatan nasional (National Income) dapat ditinjau dari tiga pendekatan, yaitu
1. Pendekatan/Metode Produksi (Produk Domestik Bruto/PDB);
2. Pendekatan/Metode Pengeluaran (Produk Nasional Bruto/PNB);
3. Pendekatan/Metode Pendapatan (Pendapatan Nasional/PN).

1. Pendekatan/Metode Produksi (Produk Domestik Bruto/ PDB)

Berdasarkan metode ini pendapatan nasional adalah barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam periode tertentu. Dengan metode ini, pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan setiap nilai tambah (value added) proses produksi di dalam masyarakat (warga negara asing dan penduduk) dari berbagai lapangan usaha suatu negara dalam kurun waktu satu periode (biasanya satu tahun). Di dalam suatu perekonomian, di negara-negara maju atau di negaranegara berkembang, barang dan jasa diproduksikan bukan saja oleh perusahaan milik penduduk negara tersebut, melainkan oleh penduduk negara lain. Selalu didapati produk nasional diciptakan oleh faktor-faktor produksi yang berasal dari luar negeri. Perusahaan multinasional beroperasi di berbagai negara dan membantu menaikan nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh negara-negara tersebut. Perusahaan multinasional tersebut menyediakan modal, teknologi, dan tenaga ahli kepada negara tempat perusahaan itu beroperasi. Dengan demikian, Produk Domestik Bruto atau Gross Domestic Product (GDP) adalah nilai barang dan jasa dalam suatu Negara yang diprodusikan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara tersebut dan asing

Komponen-komponen pendapatan nasional yang termasuk dalam penghitungan dengan metode produksi, di antaranya, adalah sebagai berikut :
a. Pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan.
b. Pertambangan dan penggalian.
c. Industri pengolahan.
d. Listrik, gas, dan air minum.
e. Bangunan.
f. Perdagangan, hotel, dan restoran.
g. Pengangkutan dan komunkasi.
h. Bank dan lembaga keuangan lainnya.
i. Sewa rumah.
j. Pemerintahan dan pertahanan.
k. Jasa-jasa.
1
Hasil produksi dari setiap lapangan usaha tersebut dijumlahkan dalam satu tahun lalu dikalikan harga satuan masing-masing. Maka rumusnya adalah:

PDB/Y = (Q1 . P1) + (Q2 + P2) + .... + (Qn + Pn)

Keterangan:
Y = Pendapatan nasional (Produk Domestik Bruto)
Q = Jumlah barang
P = Harga barang

2. Pendekatan/Metode Pengeluaran (Produk Nasional Bruto/PNB)

Pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran dapat diartikan jumlah pengeluaran secara nasional untuk membeli barang dan jasa dalam satu periode, biasanya satu tahun. Berdasarkan metode pengeluaran, pendapatan nasional adalah penjumlahan seluruh pengeluaran yang dilakukan seluruh pelaku ekonomi (rumah tangga, perusahaan, pemerintah, masyarakat luar negeri) di dalam suatu negara selama periode tertentu (satu tahun). Hasil penghitungannya disebut Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP). Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP) adalah konsep yang mempunyai arti yang bersamaan dengan GDP, tetapi memperkirakan jenis-jenis pendapatan yang sedikit berbeda. Dalam menghitung PNB, nilai barang dan jasa yang dihitung dalam pendapatan nasional hanyalah barang dan jasa yang diproduksikan oleh faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh warga negara dari negara yang pendapatan nasionalnya dihitung. Karena faktor-faktor produksi yang dimiliki warga negara suatu negara terdapat di negara itu sendiri atau luar negeri, nilai produksi yang diwujudkan oleh faktor-faktor yang digunakan di luar negeri juga dihitung di dalam PNB. Sebaliknya, dalam PNB tidak dihitung produksi yang diwujudkan oleh faktor-faktor produksi milik penduduk atau perusahaan negara lain yang digunakan di negara tersebut.

Komponen-komponen yang termasuk pendapatan nasional menurut metode pengeluaran dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

NO PELAKU EKONOMI PENGELUARAN LAMBANG
1 Rumah Tangga Konsumsi (Consumption) C
2 Perusahaan Investasi (Investment) I
3 Pemerintah Pengeluaran Pemerintah G (Government Expenditure) G
4 Masyarakat Luar Negeri Ekspor – Impor X – M (Export – Import) X-M
Dari tabel tersebut akan tampak rumus berikut.

PNB/Y = C + I + G + (X M)
2
Jika PNB (GNP) tersebut dibagi jumlah penduduk, akan menghasilkan pendapatan per kapita.

3. Pendekatan/Metode Pendapatan (Pendapatan Nasional/ PN)

Pendapatan nasional menurut pendekatan ini adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh pemilik faktor-faktor produksi (rumah tangga) yang digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa dalam satu tahun tertentu. Lebih jelasnya dapat dilihat komponen-komponen pendapatan nasional menurut metode pendapatan pada tabel berikut.

NO Faktor Produksi Pendapatan (balas jasa) Lambang
1 Alam Sewa (Rent) R
2 Tenaga Kerja Upah/gaji (Wage) W
3 Modal Bunga (Interest) I
4 Skill Kewirausahaan
(Entrepreneurship) Laba (Profit) p Laba (Profit) p

Dalam rumus dapat akan tampak sebagai berikut.

PN/Y = r + w + i + p

Hasil penghitungan dengan metode ini disebut Pendapatan Nasional (PN) atau National Income (NI).


10.2. Konsep Pendapatan Nasional :

1. Produk Domestik Bruto (PDB)
Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product/GDP) adalah seluruh barang dan jasa yang dihasilkan seluruh warga masyarakat (termasuk warga negara asing) suatu negara pada periode tertentu.

2. Produk Nasional Bruto (PNB)
Produk Nasional Bruto (Gross National Product/GNP) adalah seluruh barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu negara dalam periode tertentu, termasuk di dalamnya barang dan jasa yang dihasilkan warga negara tersebut yang berada di luar negeri. Barang dan jasa yang dihasilkan warga negara asing yang berada di negara tersebut tidak termasuk GNP.

GNP = GDP Produk Neto terhadap Luar Negeri

3. Produk Nasional Neto (PNN)
Produk Nasional Neto (Net National Product/NNP) adalah seluruh barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu negara.
3
NNP= GNP (Penyusutan Barang Modal)

4. Pendapatan Nasional Neto (Bersih)
Pendapatan Nasional Neto (Net National Income/NNI) adalah nilai dari produk nasional bersih (NNP) dikurangi pajak tidak langsung.

NNI = NNP Pajak Tidak Langsung

5. Pendapatan Perseorangan
Pendapatan perseorangan (Personal Income/PI) adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima seseorang sebagai balas jasa dalam proses produksi.


PI = (NNI + Transfer Pa ment) (Iuran Jaminan Sosial +
Iuran Asuransi + Laba ditahan + Pajak Perseroan)

6. Pendapatan Bebas
Pendapatan bebas (Disposable Income/DI) adalah pendapatan yang diterima masyarakat yang sudah siap untuk dibelanjakan penerimanya. Pendapatan bebas diperoleh dari pendapatan persorangan dikurangi pajak langsung.

DI = PI Pajak Langsung

7. Pendapatan Dibawa Pulang
Pendapatan dibawa pulang (Take Home Pa /THP) adalah pendapatan yang dibawa pulang untuk membayar bermacam-macam kebutuhan. Pendapatan ini memengaruhi permintaan efektif sebab menggambarkan daya beli masyarakat. THP diperoleh dari pendapatan bebas (Disposable Income)
dikurangi kewajiban kepada pihak lain, seperti untuk membayar utang.


10.3. Manfaat Penghitungan Pendapatan Nasional
 Menjadi sumber informasi bagi pemerintah
 Mengetahui struktur perekonomian
 Mengetahui perekonomian antardaerah
 Memperkirakan perubahan pendapatan riil
 Membandingkan kemajuan ekonomi antarnegara







4
10.4. SOAL- SOAL LATIHAN

1. Penghitungan pendapatan nasional dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan pelaku ekonomi disebut ....
a. pendekatan pengeluaran
b. pendekatan pendapatan
c. pendekatan produksi
d. pendekatan output
e. pendekatan nilai tambah

2. Penghitungan pendapatan nasional dengan menjumlahkan seluruh nilai tambah barang dan jasa merupakan ciri ....
a. pendekatan pendapatan
b. pendekatan pengeluaran
c. pendekatan produksi
d. pendekatan terapan
e. pendekatan pendapatan per kapita

3. Penghitungan pendapatan dengan menjumlahkan seluruh pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa merupakan ciri ....
a. pendekatan subjektif
b. pendekatan produksi
c. pendekatan pendapatan
d. pendekatan pengeluaran
e. pendekatan pasar barang

4. Pendapatan perseorangan (Personal income) adalah ....
a. pendapatan nasional dikurangi pajak tidak langsung
b. sama dengan pendapatan sektor nasional
c. jumlah pendapatan sektor rumah tangga yang dibelanjakan dalam satu tahun
d. jumlah upah yang ditambah bunga yang diterima sektor rumah tangga dalam satu tahun
e. jumlah jumlah seluruh penerimaan yang diterima seseorang sebagai balas jasa dalam proses produksi

5. Dalam suatu perekonomian yang tingkat pendapatan penduduknya rendah, umumnya ....
a. pengeluaran untuk kesehatan besar
b. pengeluaran untuk bahan makanan relatif besar
c. pengeluaran untuk bahan makanan relatif kecil
d. pengeluaran untuk barang dan jasa lainnya relatif besar
e. pengeluaran untuk rekreasi kecil



5
6. Berikut ini yang bukan kebijaksanaan untuk menanggulangi inflasi adalah ....
a. tingkat bunga tabungan
b. penerimaan pajak
c. pemberian kredit
d. reserve requirement
e. penjualan obligasi pemerintah

7. Kebijaksanaan bank sentral untuk membeli dan menjual surat-surat berharga kepada masyarakat sebagai usaha untuk mengatur kesinambungan arus uang dan arus barang disebut politik ....
a. cadangan kas d. sneering
b. pasar terbuka e. kredit ketat/selektif
c. diskonto

8. Di bawah ini yang bukan kebaikan dari kredit adalah ....
a. memajukan urusan tukar-menukar
b. mempercepat peredaran uang
c. menambah produktivitas modal uang
d. dapat membantu golongan ekonomi rendah
e. meningkatkan peredaran barang

9. Inflasi yang disebabkan kenaikan permintaan disebut ....
a. price–cost push inflation d. supply–side inflation
b. spiral inflation e. demand–pull inflation
c. wage–cost push inflation

10. Metode penghitungan angka indeks yang ditimbang dengan menggunakan faktor penimbang kuantitas pada tahun dasar (Qo), adalah metode ....
a. Paasche d. Bebas
b. Laspayres e . Jumlah Kuadrat
c. Pearson















6
10.5. LEMBAR JAWABAN

1. A
2. C
3. C
4. E
5. E
6. B
7. B
8. B
9. E
10. A


































7
BAB XI & XII



11 & 12. ANALISA PENDAPATAN NASIONAL UNTUK PEREKONOMIAN TERTUTUP SEDERHANA DAN PERTUMBUHAN EKONOMI.

Adanya hubungan timabal balik antara nilai pos-pos tertentu neraca pembayaran luar negeri suatu Negara dengan pendapatan nasionalnya. Hubungan ini dapat diterangkan dengan menggunakan Pendekatan Analisis Pendapatan Nasional.

11 & 12.1. Perekonomian dua sector

Perekonomian suatu Negara digerakan oleh pelaku-pelaku kegiatan ekonomi. Pelaku ekonomi secara umum dikelompokan kepada empat pelaku, yaitu rumah tangga, perusahaan (swasta), pemerintah dan ekspor-impor. Serta untuk mempermudah dalam menganalisa pendapatan nasional, maka pada tahap awal dilakukan analisa pendapatan nasional dua sector. Dalam pendekatan ini, perekonomian diasumsikan hanya digerakan oleh 2 (dua) orang pelaku kegiatan ekonomi, yaitu Rumah Tangga dan Swasta.

Arus melingkar ( Circular flow ) dalam perekonomian 2 sektor :
 Dalam perekonomian, sector swasta merupakan satu-satunya produsen barang dan jasa, dan proses produksi dilaksanakan dengan menggunakan faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh rumah tangga
 Faktor produksi tersebut antara lain tanah, tenaga kerja, modal dan entreneurship ( kewirausahaan ).
 Prnghasilan yang diperoleh oleh rumah tangga dari penjualan faktor-faktor produksi terdiri dari sewa ( pendapatan dari tanah ), bunga pendapatan dari perkapita ), upah ( pendapatan dan tenaga kerja ) dan profit ( pendapatan dari entrepreneurship ).




8
Keterangan :
• Dalam berkonsumsi, rumah tanga tidak sepenuhnya mengeluarkan penghasilannya untuk membeli barang dan jasa tersebut. Sebagian dari pendapatannya ditabungkan.
• Apabila keadaan ini kita gambarkan kembali dalam arus melingkar dalam perekonomian 2 sektor, maka ada sedikit tambahan dari gambar yang terdahulu.



11 & 12.2. Angka Penggandaan

Dua diantaranya berbagai maca, pendekatan analisis pendekatan nasional yang dapat dipergunakan untuk menerangkan hubungan timbale balik antara tingkat pendapatan nasional dengan pos-pos tertentu neraca pembayaran luar negeri, yaitu:

1. Pendekatan pengganda luar negeri atau foreign trade multiplier approach. Model analisa ini hanya memperhatikan satu pasar atau sector saja. Yaitu pasar komoditi, yang biasa disebut juga sector nyata atau real sector pengeluaran atau expenditure sector. Lebih lanjut model angka pengganda perdagangan luar negeri ini dapat dibedakan antara :
a. Model angka pengganda tanpa pantulan. Model analisis inilah yang akan dibahas lebih lanjut dalam bab ini, dan
b. Model angka pengganda dengan pantulan. Model angka pengganda luar negeri ini memperhatikan timbulnya pantulan terhadap perubahan nilai ekspor dan atau impor kita, yang dipantulkan oleh perekonomian yang mempunyai hubungan degang dengan perekonomian kita, Untuk perekonomian yang nilai ekspor dan nilai impornya mempunyai angka prosentase yang tinggi terhadap nilai total transaksi perdagangan di pasar dunia, misalnya saja perekonomian Amerika Serikat, unsur pantulan atau repercussionnya perlu sekali untuk diperhatikan. Mengingat bahwa perekonomian kita tidak termasuk dalam kategori tersebut,


9
maka tidak dicantumkannya konsepsi angka pengganda dengan pantulan dalam buku ini kiranya mudah dipahami.

2. Pendekatan IS-LM. Pendekatan ini di samping memperhatikan sektor nyata juga memperhatikan sektor moneter atau pasar uang. Macam pendekatan ini akan diuraikan secara singkat, menggunakan anggapan bahwa pembaca sudah mengetahui analisis IS-LM untuk perekonomian tertutup.

11 & 12.3. Analisa Pendapatan Nasional

Dalam menganalisa pendapatan nasional, kita memiliki beberapa asumsi, antara lain:
1. Investasi adalah investasi yang autonomous, yaitu tidak dipengaruhi oleh variable lainnya.
2. Kosumsi adalah fungsi linier dan positif dari tingkat pendapatan disposable ( Yd ).
3. Tabungan juga memiliki fungsi linier dan positif dari tingkat pendaptan disposable ( Yd ).
4. Tidak ada pajak tidak langsung, maka pendapatan nasional ( Y ) sama dengan agregat pendapatan disposable.

Jumlah konsumsi agregat dan tabuangan agregat suatu Negara adalah sana dengan pendapatan nasional ( Y ).


Y = C + S
Y = Yd
C = C0 + bYd
S = Y – C
S = Yd – (C0 + bYd)
S = -C) + (1 – b)Yd


Dimana:
C = Konsumsi
Y = Pendapatan Nasional
Yd = Pendapatan Disposable
C0 = Automous Consumption
S = Tabungan

Contoh Analisis Pendapatan Nasional :
• Fungsi konsumsi adalah C = 100 + 0,8 Y. sementara itu fungsi investasi adalah I = 50, berapakah keseimbangan pendapatan nasional?.....
Jawab :

10
a. Pendekatan Pengeluaran
Y = C + I
Y = 100 + 0,8Y + 50
Y – 0,8Y = 150
0,2Y = 150
Yeq = 750


b. Pendekatan Injeksi – Kebocoran
C = 100 + 0,8Y
S = -100 + 0,2Y
S = I
-100 + 0,2Y = 50
0,2Y = 150
Yeq = 750
Grafiknya
















11
11 & 12.4. SOAL – SOAL LATIHAN

1. Keadaan ekulibrium pendapatan nasional dalam perekonomian terbuka akan mencapai apabila dipenuhi :
a. S + I = X + M d. S + I = X - M
b. S > I ; M > X e. S < I = X + M
c. S + M = I + x

2. Angka pengganda ekspor mempunyai nilai sebesar :
a. Kfx = X / Y = 1 / s + m d. Kfx = X / Y = -1 / s + m
b. Kfx = Y / X = -1 / s + m e. Kfx = X / Y = 1 / -s + m
c. Kfx = Y / X = 1 / s + m

3. Pernyataan yang betul di bawah ini adalah :
a. Meningkatkan ekspor selalu bertendensi meningkatkan surplus atau menurunkan deficit neraca pembayaran.
b. Meningkatkannya nilai ekspor selalu mengakibatkan meningkatkannya deficit atau menurunnya surolus neraca pembayaran.
c. Menurunkan nilai ekspor selalu bertedensi menurunkan deficit atau meningkatkan surplus neraca pembayaran.
d. Jawaban A, B, dan C tidak ada yang betul
e. Jawaban A, C benar dan B salah.

4. Apabila diketahui fungsi saving S = -20 + 0,25Y, fungsi impor M = 0,15Y, pengeluaran untuk investasi sebesar 200 sedangkan nilai ekspornya 90. Maka pendapatan nasional ekulibriumnya sebesar :
a. 600 d. 800
b. 750 e. 550
c. 650

5. Kurva IS bisa juga disebut :
a. Kurva ekulibrium pasar barang
b. Kurva ekulibrium pasar uang
c. Jawaban A dan B betul
d. Jaaban A, B dan C tidak ada yang betul.
e. Jawaban A,B, dan C salah semua

6. Neraca pembayaran dikatakan berada dalam keadaan ekurium apabila dipatuhkan syaratnya.
a. Nilai ekspor barang dan jasa sama dengan nilai import barang dan jasa.
b. Nilai transaksi otonom sama dengan nilai transaksi komponsasinya.
c. Jawaban A dan B kedua-duanya betul
d. A dan B salah
e. A benar dan B salah


12
7. Asumsi apa saja yang terdapat didalam menganalisa pendapatan nasional. Yang tidak termasuk dalam asumsi diatas adalah…...
a. Investasi d. tidak ada pajak tidak langsung
b. Kosumsi e. pengeluaran
c. tabungan

8. manakah arus melingkar pada dua sector dibawah ini yang tidak sesuai……
a. luar negeri
b. Swasta
c. Rumah tangga
d. Penghasilan yang diperoleh rumah tangga
e. Produksi

9. Rumus manakah yang tepat untuk perekonomianterbuka dimana pendapatan modal pada neraca pembayaran mempunyai saldo nol…..
a. Y = C + I + X – M
b. Y = C + S + I
c. Y = C – S + X – I
d. Y = C – I + X – M
e. Y = C – I – X + M

10. Dalam kebanyakan angka pengganda untuk perekonomian terbuka disebut dengan…..
a. Angka pengganda perdagangan dalam negeri
b. Angka pengganda perdagangan luar negeri
c. Angka pengganda perdagangan dalam domestik
d. Angka pengganda perdagangan antar Negara asia
e. Angka pengganda perdagangan Negara maju


















13
11 & 12.5. LEMBAR JAWABAN

1. C
2. C
3. A
4. D
5. B
6. C
7. E
8. A
9. A
10. B


































14
BAB XIII & XIV



13 & 14. UANG, BANK,DAN PENCIPTAAN UANG

13 &14.1. Pengertian Uang

Uang dapat didefinisikan sebagai benda-benda yang disetujui oleh masyarakat sebagai alat perantaraan untuk mengadakan tukar-menukar/ perdagangan. Yang dimaksud dengan disetujui dalam definisi ini adalah terdapat kata sepakat di antara anggota-anggota masyarakat untuk menggunakan satu atau beberapa benda sebagai alat perantaraan dalam kegiatan tukar-menukar.

Agar masyarakat menyetujui penggunaan sesuatu benda sebagai uang, haruslah benda itu memenuhi syarat-syarat sebagai berikut.
a. Nilai tidak mengalami perubahan dari waktu ke waktu.
b. Mudah dibawa-bawa.
c. Nudah disimpan tanpa mengurangi nilainya.
d. Tahan lama.
e. Jumlahnya terbatas (tidak berlebih-lebihan).
f. Bendanya mempunyai mutu yang sama.

Dalam ilmu ekonomi peranan/fungsi uang dalam melancarkan kegiatan perdagangan dibedakan menjadi empat jenis, yaitu sebagai berikut :

1. Untuk melancarkan tukar-menukar (alat tukar)
Dengan adanya uang, kegiatan tukar-menukar akan jauh labih mudah dijalankan jika dibandingkan dengan dengan di dalam kegiatan perdagangan secara barter. Tukar-menukar baru akan berlangsung apabila seseorang dapat menawarkan sesuatu barang yang diinginkan oleh seseorang lainnya, dan orang lain itu memiliki barang yang diinginkan oleh orang yang pertama. Kehendak ganda yang selaras ini tidak perlu diwujudkan dalam perekonomian yang menggunakan uang sebagai alat tukar-menukar. Dengan adaanya uang seseorang yang menginginkan barang tidak perlu bersusah payah mencari orang yang memiliki barang tersebut dan juga mengingini barang yang dimilikinya. Jadi, uang digunakan dalam kegiatan tukar-menukar. Maka waktu untuk melakukan kegiatan tersebut dapat dipersingkat, tenaga dihemat, dan kegiatan tukarmenukar menjadi lebih sederhana. Ini berarti uang telah melancarkan jalannya kegiatan perdagangan.

2. Untuk menjadi satuan hitung (pengukur nilai)
Keuntungan selanjutnya dari penggunaan uang dalam masyarakat bersumber dari kesanggupannya untuk bertindak sebagai satuan nilai. Yang


15
dimaksud dengan satuan nilai adalah satuan ukuran yang menentukan besarnya nilai
dari berbagai jenis barang. Dengan adanya uang, nilai sesuatu barang dapat dengan mudah dinyatakan, yaitu dengan menunjukkan jumlah uang yang diperlukan untuk memperoleh barang tersebut.

3. Untuk ukuran bayaran yang ditunda
Transaksi-transaksi dalam perekonomian yang sudah berkembang banyak sekali dilakukan dengan pembayaran yang ditunda atau penjualan secara kredit. Penggunaan uang sebagai alat perantaraan dalam tukar-menukar dapat mendorong perkembangan perdagangan yang bersifat demikian karena penjual lebih merasa yakin bahwa pembayaran yang ditunda itu adalah sesuai dengan yang diharapkannya. Dengan perkataan lain, mutu benda yang akan diperolehnya pada masa yang akan datang sebagai pembayaran penjualannya, yaitu uang, akan sesuai dengan uang yang diharapkannya pada waktu menjual barangnya.
Satu syarat penting agar fungsi uang yang ketiga ini dapat dijalankan dengan baik adalah bahwa nilai uang yang digunakan harus tetap stabil. Nilai uang dikatakan stabil apabila sejumlah uang yang dibelanjakan akan tetap memperoleh barang-barang yang sama banyak dan sama mutunya dari waktu ke waktu. Apabila syarat ini tidak dipenuhi, fungsi uang sebagai ukuran untuk pembayaran tertunda, tidak akan dapat dijalankan dengan sempurna.

4. Sebagai alat penyimpan nilai
Penggunaan uang memungkinkan kekayaan seseorang disimpan dalam bentuk uang. Apabila harga-harga barang stabil, menyimpan kekayaan dalam bentuk uang lebih menguntungkan dari menyimpannya dalam bentuk barang. Di dalam perekonomian yang sudah maju, jenis uang yang utama adalah uang bank atau uang giral. Uang jenis ini tidak memerlukan biaya untuk menyimpannya dan mudah mengurusnya. Ini disebabkan jika seseorang memiliki uang ini, penyimpanan dan pengurusan uang tersebut bukan dilakukan oleh pemiliknya, melainkan oleh bank umum yang menyimpan uang tersebut. Walaupun uang tidak di tangan pemiliknya, ia dapat dengan mudah diambil apabila ingin menggunakan uang tersebut. Pernyataan bahwa uang merupakan alat penyimpanaan nilai yang lebih baik daripada kekayaan yang berupa barang, dimisalkan bahwa nilai uang tidak mengalami perubahan yang berarti dari satu periode ke periode lainnya. Apabila harga-harga selalu mengalami kenaikan yang pesat, nilai uang akan terus-menerus mengalami kemerosotan. Maka, kekayaan yang berupa uang akan mengalami penurunan nilai kalau dibandingkan dengan kekayaan yang berbentuk barang. Dengan keadaan demikian uang bukanlah alat penyimpanan nilai yang baik. Apabila keadaan seperti itu berlaku dalam perekonomian, masyarakat akan beramai-ramai menggantikan kekayaan yang berupa uang menjadi kekayaan yang berbentuk barang.

Jenis-jenis Uang

Uang yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari dapat dikelompokkan berdasarkan kriteria sebagai berikut.
16
a. Berdasarkan bahan
1. Uang logam, yaitu uang yang terbuat dari logam.
2. Uang kertas, yaitu uang yang terbuat dari kertas.

b. Berdasarkan lembaga yang mengeluarkan
1. Uang Kartal (Chartal = kepercayaan), yaitu mata uang logam dan kertas yang dikeluarkan oleh bank sentral dan berlaku umum di masyarakat.
2. Uang Giral (Giro = simpanan di bank), yaitu dana yang disimpan pada rekening giro (demand deposit) di bank-bank umum yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan untuk melakukan pembayaran dengan perantaraan cek, bilyet giro atau perintah membayar. Jadi, uang giral dikeluarkan oleh bank umum.

c. Berdasarkan nilai
1. Bernilai penuh, yaitu uang yang nilai bahannya (nilai intrinsik) sama dengan nilai nominalnya. Biasanya berupa uang logam.
2. Tidak bernilai penuh, yaitu uang yang nilai bahannya (nilai intrinsik) tidak sama dengan nilai nominalnya. Biasanya berupa uang kertas.

d. Berdasarkan pemakai
1. Internal Value, yaitu kemampuan uang untuk membeli uang atau jasa di dalam negeri.
2. E ternal Value, yaitu kemampuan uang untuk ditukarkan dengan uang asing.


13 & 14.2. Teori Nilai Uang

a. Teori barang
1. Teori logam (katalistik) menyatakan bahwa uang diterima masyarakat karena bahannya dibuat dari logam yang bernilai tinggi. Teori ini dipelopori oleh Adam Smith.
2. Teori nilai batas menyatakan bahwa uang diterima masyarakat karena adanya keperluan masyarakat akan barang dan adanya kepercayaan terhadap uang.

a. Teori nominalisme
1. Teori perjanjian (konvensi), yaitu uang diterima oleh masyarakat karena adanya perjanjian untuk memakai suatu benda dalam pertukaran. Pelopor teori ini adalah Thomas Aquinas.
2. Teori kebiasaan, yaitu uang diterima oleh masyarakat karena kebiasaan masyarakat menggunakan benda tertentu dalam pertukaran.
3. Teori kenegaraan, yaitu uang diterima oleh masyarakat karena adanya ketetapan dari pemerintah dalam pertukaran.


17
4. Teori tuntutan (klaim), yaitu uang diterima oleh masyarakat karena ada tuntutan terhadap barang-barang yang dihasilkan masyarakat. Pelopor teori ini adalah J. S. Mill.
5. Teori realisme (fungsi), yaitu uang diterima oleh masyarakat karena adanya penilaian terhadap uang yang dapat memudahkan pertukaran. Pelopor teori ini adalah David Hume.

c. Teori internal
Teori ini didasarkan pada kemampuan uang untuk ditukarkan dengan sejumlah barang/jasa tertentu. Dalam ekonomi moneter teori ini disebut juga Teori permintaan uang.

1. Teori kuantitas (quantit theor ) menyatakan bahwa nilai uang tergantung pada jumlah uang yang beredar dalam masyarakat. Semakin banyak uang yang beredar semakin tinggi harga barang,
dan sebaliknya. Hal tersebut dapat dirumuskan secara matematis sebagai berikut.

M = k . p
Keterangan:
M (mone ) = Jumlah uang yang beredar
k (konstanta) = Perbandingan konstan
P (price) = Harga barang

2. Teori transaksi (e change equation) Teori ini dipelopori oleh Irving Fisher yang berpendapat bahwa nilai uang tergantung pada jumlah uang yang beredar, kecepatan uang beredar (berpindah tangan), dan jumlah barang yang diperdagangkan. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut.

M . V = P . T

Keterangan:
M (mone ) = Jumlah uang yang beredar
V (velocit of circulation) = Kecepatan peredaran uang
P (price) = Harga barang
T (transaction of goods) = Jumlah barang yang diperdagangkan

3. Teori persediaan kas (cash balance theor ) Teori ini dikemukakan oleh Alfred Marshall yang menyatakan bahwa nilai uang tergantung pada jumlah uang yang disimpan untuk persediaan kas dari sebagian pendapatan masyarakat. Persediaan kas tergantung pada jumlah pendapatan dan tingkat suku bunga di pasar. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut.

M = k . P . Y


18
Keterangan:
M (mone ) = Jumlah uang yang beredar
k (koefisien) = Jumlah uang untuk persediaan kas
P (price) = Harga barang
Y (income) = Pendapatan


Permintaan Uang dan Penawaran Uang

a. Permintaan uang

Permintaan uang adalah jumlah uang yang diminta oleh masyarakat untuk ketiga tujuan meminta uang, yaitu tujuan transaksi, tujuan berjaga-jaga, dan tujuan spekulasi. Permintaan uang untuk tujuan transaksi dan berjaga-jaga mempunyai sifat yang berbeda dengan permintaan uang untuk tujuan spekulasi.

Permintaan uang untuk tujuan transaksi dan berjaga-jaga ditentukan oleh pendapatan nasional. Semakin tinggi pendapatan nasional, semakin banyak uang yang diperlukan untuk tujuan transaksi dan berjaga-jaga.
Permintaan uang untuk tujuan spekulasi ditentukan oleh suku bunga. Apabila suku bunga tinggi, permintaan uang untuk spekulasi rendah karena uang telah digunakan untuk membeli surat-surat berharga. Sebaliknya, jika tingkat bunga rendah, permintaan uang untuk spekulasi tinggi karena masyarakat tidak bersedia melakukan pembelian surat-surat berharga dan akan memegang uang.

Permintaan terhadap uang dipengaruhi oleh motif atau alas an rumah tangga menyimpan uang. Menurut J. M. Keynes dalam teorinya Liquidit Preference ada tiga motif orang menyimpang uang, yaitu sebagai berikut.

1. Motif transaksi (Transaction motive) Alasan menahan uang didasarkan pada keinginan untuk membiayai transaksi kebutuhan hidup sehari-hari.
2. Motif berjaga-jaga (Precautionar motive) Alasan berjaga-jaga adalah alasan untuk menghadapi keadaan darurat dan hal yang terjadi tanpa diduga.
3. Motif spekulasi (Speculative motive) Alasan spekulasi timbul karena adanya keinginan memperoleh
keuntungan berdasarkan ramalan dan penghitungan pada masa yang akan datang.

b. Penawaran uang

Penawaran uang adalah jumlah uang yang ada dan siap beredar untuk keperluan transaksi bagi masyarakat pada wilayah dan waktu tertentu. Jumlah keseluruhan atau kuantitas uang yang beredar dalam perekonomian

19
(biasa disebut stok uang) memiliki pengaruh yang sangat besar dalam berbagai variabel ekonomi. Ada dua pengertian uang yang beredar, yaitu uang dalam arti sempit (narrow mone atau M1) dan uang dalam arti luas (broad mone atau M2). Uang dalam arti sempit berarti semua kewajiban system moneter (bank sentral dan bank-bank umum) kepada sektor domestik atau masyarakat. Aset yang paling jelas dimasukkan ke dalam penghitungan ini adalah mata uang berupa uang kertas dan yang logam. Mata uang merupakan alat pertukaran yang secara luas diterima dalam perekonomian. Dengan demikian, mata uang merupakan bagian dari stok uang. Selain mata uang, stok uang yang dihitung dalam M1 adalah simpanan yang mudah ditarik, seperti rekening koran (demand deposit). Dengan demikian, yang termasuk ke dalam M1 adalah mata uang, traveler s cheque, rekening koran, dan simpanan lain yang mudah dicairkan. Uang dalam arti luas merupakan M1 ditambah dengan uang kuasi (deposito, tabungan, pasar dana, dan yang lainnya).

Faktor-faktor yang memengaruhi penawaran uang adalah sebagai berikut.

1. Pendapatan
Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh masyarakat dalam jangka waktu tertentu. Semakin tinggi pendapatan masyarakat, semakin besar pula jumlah uang yang beredar dalam masyarakat. Sebaliknya, semakin rendah pendapatan masyarakat, semakin sedikit jumlah uang yang beredar dalam masyarakat.
2. Tingkat suku bunga
Tingkat suku bunga akan memengaruhi jumlah uang yang beredar. Bila tingkat suku bunga rendah, masyarakat enggan menyimpan uangnya di bank. Oleh karena itu, jumlah uang yang beredar akan meningkat. Sebaliknya, jika tingkat suku bunga tinggi, jumlah uang yang beredar menurun karena banyak orang yang menyimpan uangnya di bank.
3. Selera masyarakat Selera masyarakat akan memengaruhi jumlah uang yang beredar.
4. Harga barang
5. Fasilitas kredit
Fasilitas kredit (cara pembayaran) dengan menggunakan kartu kredit atau cara angsuran akan memengaruhi jumlah uang yang beredar dalam masyarakat.
6. Kekayaan yang dimiliki masyarakat
jumlah uang yang beredar dalam masyarakat semakin besar apabila ragam (variasi) bentuk kekayaan sedikit. Sebaliknya, bila ragam bentuk kekayaan semakin banyak atau luas (misalnya, tabungan, surat berharga, dan lain-lain), jumlah uang yang beredar dalam masyarakat akan menurun.





20
13 & 14.3. Pengertian Bank

Bank adalah lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran dan yang tidak kalah

pentingnya adalah sebagai lembaga yang menjadi sarana dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah yaitu kebijakan moneter.

Definisi, pengertian, dan cakupan kegiatan bank sebagaimana diatur oleh ketentuan yang berlaku dapat bervariasi antara satu negara dengan negara yang tampak pada sumber pendanaannya yang berasal dari simpanan masyarakat dan pada penyaluran dananya dalam bentuk kredit pada dunia usaha dan alternatif investasi lainnya. Di Indonesia sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia. Yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan dana tersebut kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangkan meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Jenis-jenis Bank

Pembagian jenis-jenis bank dapat dikelompokkan menurut fungsinya, kepemilikannya, bentuk hukum, dan organisasinya.

a. Jenis bank menurut fungsinya
1. Bank Sentral
Pada awalnya bank sentral disebut sebagai bank of issue atau bank sirkulasi karena tugasnya dalam menerbitkan uang kertas dan logam sebagai alat pembayaran yang sah dalam suatu negara
dan mempertahankan konversi uang dimaksud terhadap emas atau perak atau keduanya.

Tujuan dan tugas Bank Indonesia sebagai bank sentral Republik Indonesia diatur secara jelas dalam UU No. 23 Tahu 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah dengan UU No. 3 Tahun 2004. Tujuan Bank Indonesia ditetapkan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah yang dimaksudkan dalam undang-undang tersebut adalah kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan jasa serta terhadap mata uang negara lain. Kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan jasa dapat diukur dengan atau tercemin pada perkembangan laju inflasi. Kestabilan nilai rupiah terhadap mata uang negara lain diukur berdasarkan atau tercermin pada perkembangan nilai tukar rupiah (kurs) terhadap mata uang negara lain. Penetapan tujuan tunggal pemeliharaan stabilitas nilai tukar rupiah dalam undang-undang menjadikan sasaran yang harus dicapai dan batas tanggung jawab Bank Indonesia akan semakin jelas dan terfokus.


21
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sesuai dengan undang-undang Bank Indonesia mempunyai tiga tugas, yaitu sebagai berikut.
a. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter.
b. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.
c. Mengatur dan mengawasi bank.

Pelaksanaan ketiga tugas di atas mempunyai keterkaitan dan karenanya harus dilakukan secara saling mendukung guna tercapainya tujuan Bank Indonesia secara efektif dan efisien. Tugas menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter dilakukan Bank Indonesia antara lain melalui pengendalian
jumlah uang yang beredar dan suku bunga dalam perekonomian.

Efektivitas pelaksanaan tugas ini memerlukan dukungan sistem pembayaran yang efisien, cepat, aman, dan andal yang merupakan sasaran dari pelaksanaan tugas mengatur dan menjaga kelancaran system pembayaran. Sistem perbankan yang sehat selain mendukung kinerja sistem pembayaran akan mendukung pengendalian moneter mengingat pelaksanaan kebijakan moneter dan efektivitasnya dalam memengaruhi kegiatan ekonomi riil dan mencapai stabilitas nilai rupiah terutama berlangsung melalui sistem perbankan. Dengan keterkaitan pelaksanaan ketiga tugas secara saling mendukung tersebut, maka pencapaian tujuan Bank Indonesia akan berhasil dengan baik. Bank Indonesia diberi kewenangan penuh untuk menetapkan sasaran-sasaran moneter dengan memerhatikan sasaran laju inflasi dan untuk melakukan pengendalian moneter dengan menggunakan berbagai instrumen kebijakan moneter. Sesuai dengan UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah dengan UU No. 3 Tahun 2004, sasaran laju inflasi sebagai sasaran akhir kebijakan moneter yang semula ditetapkan oleh pemerintah setelah berkoordinasi dengan Bank Indonesia. (Perry Warjiyo. 2004: hal. 100) Pelaksanaan kebijakan moneter juga tidak dapat dilepaskan dari sistem devisa yang dianut. Untuk Indonesia, sesuai UU No. 24 Tahun 1999 tentang Lalu Lintas Devisa dan Nilai Tukar dianut sistem devisa bebas, yang berarti masyarakat dapat secara bebas
memperoleh dan menggunakan devisa. Akan tetapi, agar lalu lintas devisa tersebut dapat mendukung pembangunan ekonomi dan tidak menyulitkan pelaksanaan kebijakan moneter, sesuai dengan UU Bank Indonesia diberi kewenangan untuk melakukan monitoring dan mengeluarkan ketentuan kehati-hatian terhadap lalu lintas devisa yang masuk dan keluar Indonesia.

2. Bank Umum
Bank umum atau bank perdagangan adalah bank yang bukan saja dapat meminjamkan atau menginvestasikan berbagai jenis tabungan yang diperolehnya, tetapi juga dapat memberikan pinjaman dari menciptakan sendiri uang giral. Bank umum merupakan lembaga keuangan yang paling penting da berpengaruh dalam kegiatan ekonomi. Ini disebabkan bank umum mempunyai beberapa keistimewaan yang tidak dimiliki oleh lembaga-lembaga keuangan lainnya, di antaranya adalah sebagai berikut.

22
a. Tabungan dapat diambil dengan cek
Salah satu keistimewaan itu adalah kesanggupan bank umum untuk menciptakan tabungan yang dapat sewaktuwaktu diambil dengan menggunakan cek, yaitu tabungan giral.

b. Menciptakan daya beli
Keistimewaan yang kedua dari bank umum bersumber dari kemampuannya untuk menciptakan daya beli baru untuk menghapuskan daya beli yang ada di dalam perekonomian. Kegiatan mencipta atau menghapuskan uang ini dilakukan oleh bank umum apabila ia memberikan atau membatalkan pinjaman kepada para nasabahnya.

c. Memberi pinjaman jangka pendek
Keistimewaan yang ketiga dari bank umum bersumber dari corak kegiatannya, yaitu meminjamkan uang yang dilakukannya. Bank umum terutama memberikan pinjaman jangka pendek. Ini berarti bank umum merupakan suatu badan yang berperan penting bagi perusahaan-perusahaan untuk menyesuaikan keadaan keuangan dengan gerak naikturunnya kegiatan ekonomi.

Usaha-usaha yang dapat dilakukan oleh bank umum di antaranya adalah:
1. memberi dan menerima pinjaman dari perusahaan lain atau masyarakat;
2. menerima titipan barang-barang berharga;
3. melakukan kegiatan valuta asing;
4. melayani jasa pengiriman uang (transfer) antar bank;
5. melakukan giro dan inkaso antarbank;
6. tidak boleh melakukan usaha asuransi tetapi boleh mendirikan anak perusahaan yang melakukan usaha asuransi. Contoh dari bank umum seperti Bank Mandiri, BNI 1946, BCA, dan Bank Mega.

13 & 14. 4. Kebijakan Moneter
Mengenai kebijakan moneter telah dibahas dalam pembelajaran sebelumnya, khususnya dalam mengatasi inflasi. Kebijakan moneter adalah kebijakan yang diambil pemerintah untuk memengaruhi jumlah uang yang beredar. Dari penjelasan tersebut dapat kita simpulkan dalam sebuah tabel berikut


NO KEBIJAKAN MONETER INFLASI DEFLASI
1 Diskonto Menaikan suku bunga Menurunkan suku bunga
2 Politik Pasar Terbuka Menjual Surat-surat berharga Membeli surat-surat berharga
3 Cash Ratio Menaikan Cash Ratio Menurunkan Cash Ratio
4 Pengawas Kredit Kredit ketat Kredit longgar


23
13 & 14.4. SOAL-SOAL LATIHAN

1. Menurut Alfred Marsall dalam teori persediaan kas yang memengaruhi nilai uang adalah ....
a. transaction of goods
b. velocit
c. interest
d. income
e. investment

2. Uang yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dan berlaku umum dalam masyarakat adalah pembagian uang berdasarkan ....
a. bahan
b. nilai
c. sifat
d. pemakaian
e. lembaga yang mengeluarkan

3. Sejumlah uang dapat membeli sejumlah uang tertentu. Fungsi uang dalam hal ini adalah sebagai ....
a. alat kesatuan hitung
b. alat penimbun kekayaan
c. alat pemindah kekayaan
d. alat tukar-menukar
e. standar pencicilan utang

4. Keinginan orang atau lembaga memiliki uang untuk memperoleh keuntungan didasarkan pada ....
a. motif transaksi
b. motif berjaga-jaga
c. motif spekulasi
d. motif mencari kekayaan
e. motif penghematan

5. Mengapa setiap rumah tangga dalam sektor perekonomian mempunyai motif untuk menyimpan atau memegang uang tunai?
1. Motif transaksi
2. Motif berjaga-jaga
3. Motif spekulasi
4. Motif menyimpan uang
Motif memegang uang menurut J. M. Keynes adalah ....
a. 1, 2, dan 3
b. 2, 3, dan 4
c. 1, 3, dan 4
d. 1, 2, dan 4
e. 4 saja
24
6. Mengatur, menjaga, dan memelihara kestabilan nilai rupiah adalah tugas pokok dari ....
a. bank umum
b. bank komersial
c. Bank Perkreditan Rakyat
d. Bank Indonesia
e. Bank Central Asia

7. Diketahui jumlah uang yang beredar Rp 20 miliar, laju peredaran uang 30, volume semua barang dan jasa yang akan dijual 50 unit. Maka, tingkat harga umum menurut Irving adalah ....
a. Rp 18 miliar
b. Rp 12 miliar
c. Rp 14 miliar
d. Rp 13 miliar
e. Rp 10 miliar

8. Kredibilitas seseorang dalam menerima kredit ditentukan oleh jaminan yang dimilikinya. Pernyataan tersebut dikenal dengan ....
a. character
b. collateral
c. condition of econom
d. capacit
e. capital

9. Cara-cara bank dalam menghimpun dan menyalurkan dana, antara lain:
1. Deposito berjangka
2. Tabungan
3. Kredit dengan jaminan surat-surat berharga
4. Letter of Credit
5. Giro
6. Kredit Aksep
Yang termasuk kredit pasif adalah ....
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 3, dan 4
c. 1, 4, dan 6
d. 2, 3, dan 5
e. 2, 3, dan 6

10. Bank Indonesia ditetapkan sebagai pemegang kas pemerintah. Hal ini didasarkan pada kegiatan ....
a. tujuan Bank Indonesia
b. tugas Bank Indonesia
c. tujuan Bank Indonesia
d. operasional
e. menjaga nilai rupiah
25
13 & 14. 5. LEMBAR JAWABAN

1. D
2. B
3. D
4. D
5. A
6. D
7. B
8. B
9. B
10. A





































26
BAB XV
PENUTUP

15. Kesimpulan

Dalam teori ekonomi ini yang akan membahas lanjutan bab sebelumnya, adalah Bab X yang membahas tentang Pendapatan Nasional, yaitu pengertian dan konsep-konsep Pendapatan Nasional.
Bab XI dan XII tentang Analisis Pendapatan Nasional, yaitu Analisis Pendapatan nasional dengan Perekonomian Tertutup Sederhana Dua Sektor, model dengan variable investasi dan tabungan.
Bab XIII dan XIV tentang Uang, Bank dan Pendapatan Uang, yaitu Pengertian, teori Uang dan Motif Memegang uang, Bank Sentral dan Bank Umum serta Kebijakan Moneter.






















27
DAFTAR PUSTAKA

1. Anoraga, Pandji, dan Ninik Widyanti. 1992. Pasar Modal: Keberadaan dan Manfaatn a bagi Pembangunan. Jakarta: Rineka Cipta.
1. Boediono, Dr. 2002. Ekonomi Mikro Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE.
2. Collins. 1999. Kamus Lengkap Ekonomi. Jakarta: Erlangga.
3. Ekawati, Endang, Dra, dkk. 2004. Pengetahuan Sosial. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama.
4. Encarta 2005, Reference Librar Premium, Microsoft Corporation.
5. Gasperz, Vincent. 2001. Ekonomi Managerial, Pembuatan Keputusan Bisnis. Edisi Kedua. Jakarta: Gramedia.
6. Gunardi, Tom. 1985. Sistem Perekonomian menurut Pancasila dan UUD 1945, Bandung, Angkasa. Laporan Tahunan Annual Report 2000. 2000. Jakarta: Pelni.
7. Mubiyarto. Prof. Dr.. 1980. Ilmu Ekonomi, Ilmu Sosial, dan Keadilan. Jakarta: Yayasan Agro Ekonomika.
8. Samuelson, P.A. 1986. Ekonomi. Jakarta: Erlangga.
9. Scarlett, Christopher. 1995. Magnificent Indonesia. London: New Holland (Publisher) LTd.
10. Soediyono, Prof., Dr., M. B. A.. 1992. Ekonomi Makro, Pengantar Analisis Pendapatan Nasional Edisi Kelima. Yogyakarta: Liberty.
Stoner, Alfred. W, dan C. Haque, Douglas. 1998. Teori Ekonomi. Jakarta: Ghalia Indonesia.
11. Soediyono Reksoprayitno, Ekonomi Makro: Analisi IS-LM dan Permintaan Penawaran Agregatif, Edisi Kedua, Liberty Yogyakarta, 1983, Khususnya Bagian I.








iii

2 komentar:

  1. Halo,
    Selamat Datang di perusahaan pinjaman Helen powell, yang didedikasikan untuk menyediakan pinjaman uang tunai dijamin cepat untuk individu yang berkualitas, perusahaan swasta, perusahaan publik, dan perusahaan pada tingkat bunga bersubsidi dari 2%. Kami telah membantu banyak jumlah individu dan organisasi yang telah menghadapi kesulitan keuangan di seluruh dunia. Ketika Anda menerapkan dengan kami, Anda menerapkan dengan perusahaan terbesar yang peduli tentang kebutuhan pembiayaan Anda. Kami akan mengurus Anda melalui seluruh proses. hubungi kami hari ini untuk pinjaman Anda melalui email: helenpowellloancompany@gmail.com
    DATA PEMOHON
    1) Nama Lengkap:
    2) Negara:
    3) Alamat:
    4) Negara:
    5) Jenis Kelamin:
    6) Status Pernikahan:
    7) Pekerjaan:
    8) Nomor Telepon:
    9) Posisi sekarang di tempat kerja:
    10) Pendapatan Bulanan:
    11) Jumlah Pinjaman Dibutuhkan:
    12) Durasi Pinjaman:
    13) Tujuan Pinjaman:
    14) Agama:
    15) Apakah Anda menerapkan sebelum:
    16) Tanggal lahir:
    Terima kasih.

    BalasHapus
  2. Assalamualaikum


    Calls Only::{+12542276869}
    WhatsApp Only::{+33753893351}
    Email:::{{aditya.aulia139@gmail.com}}
    {{iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com}}

    Nama saya Aditya Aulia saya mengalami trauma keuangan karena saya ditipu dan ditipu oleh banyak perusahaan pinjaman online dan saya pikir tidak ada yang baik bisa keluar dari transaksi online tapi semua keraguan saya segera dibawa untuk beristirahat saat teman saya mengenalkan saya. untuk Ibu pada awalnya saya pikir itu masih akan menjadi permainan bore yang sama saya harus memaksa diri untuk mengikuti semua proses karena mereka sampai pada kejutan terbesar saya setelah memenuhi semua persyaratan karena permintaan oleh proses saya bisa mendapatkan pinjaman sebesar 350jt di rekening Bank Central Asia (BCA) saya saat saya waspada di telepon saya, saya tidak pernah mempercayainya, agaknya saya bergegas ke Bank untuk memastikan bahwa memang benar ibu kontak sekarang mengalami terobosan pemanasan jantung dalam kehidupan finansial Anda melalui apakah itu BBM INVITE-nya: {D8980E0B} atau apakah kamu ingin mengkonfirmasi dari saya? Anda bisa menghubungi saya melalui surat saya: {aditya.aulia139@gmail.com} dan juga Anda bisa menghubungi perusahaan ISKANDAR LESTARI LOAN COMPANY via: {mail:iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com}

    BalasHapus